Siapa yang tak mengenal negara Indonesia ?.
Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, budaya, bahasa, ras, dll. Tak
hanya itu, Indonesia juga dikenal sebagai masyarakat yang ramah. Aku dilahirkan
di negeri yang luar biasa mempesona. 19 tahun aku hidup dan dibesarkan di tanah
Indonesia. Aku bangga menjadi anak Indonesia. Mungkin ucapan terima kasihku
kepada Indonesia tak akan cukup.
Indonesiaku....
Saat ini aku begitu miris melihatmu...
Apakah kita masih menjadi negeri yang kaya
akan sumber daya alam?. Nyatanya saat ini sumber daya alam yang kita miliki
mulai tak terjaga kelestariannya. Masih ku ingat ketika aku kecil dulu, sawah
yang begitu sedap dipandang kini berubah menjadi lahan industri dan perumahan.
Hal ini tentu menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian yang kita miliki.
Ini menjadi peluang bagi negara lain untuk menjadikanmu sebagai jajahan
imperialisme modern, melalui masuknya impor di Indonesia. Tak hanya itu saja, kita
juga dikenal dengan tambang emas terbesar di dunia yang lebih tepatnya
berlokasi di Papua. Namun lagi – lagi kita tak dapat menikmati yang kita miliki
. Karena tambang emas itu telah dikuasai oleh AS yang bernama PT Freepot
Indonesia. Hanya 9,3 % yang kita dapat dari PT. Freepot Indonesia. Belum lagi
resiko yang diterima oleh masyarakat sekitar yang seharusnya hidup sejahtera. Masihkah
kita sebut kaya akan sumber daya alam dengan keadaan yang seperti ini?.
Indonesiaku...
Aku tau penderitaanmu tidak sampai disitu
saja. Kita juga terkenal dengan masyarakat multikulturalisme . Masyarakat kita
terdiri dari berbagai macam budaya, ras , suku, agama, dsb. Ingatkah dengan
semboyan “ Bhineka Tunggal Ika “ ?. Dimana walaupun kita berbeda – beda tetapi
kita tetap satu yaitu Indonesia. Tapi apakah kita menjadi bangsa yang bersatu?.
Namun nyatanya masih sering terjadi konflik karena perbedaan yang ada dalam
dirimu Indonesiaku. Masih banyak bangsamu yang membedakan satu sama lain hingga
menimbulkan perpecahan. Seharusnya perbedaan itu menjadi pemersatu bangsa untuk
menjadi bangsa Indonesia. Masih kurangnya kesadaran dalam diri bangsamu ini
untuk mempertahankan budaya, kerukunan, dan persatuan negara.
Indonesiaku....
Kau semakin merana dan pilu melihat
rakyatmu..
Realita kehidupan rakyatmu yang masih
tergolong miskin dan menderita. Masih banyak di pelosok negerimu ini yang belum
mendapatkan fasilitas yang memadai. Seperti jalanan umum, pendidikan, listrik,
dll. Tak hanya itu saja, masalah korupsi semakin merajalela di negerimu ini.
Para pejabat negara yang seharusnya menjadi panutan dan dipercaya oleh
rakyatmu, tak dapat mengemban amanah dengan baik . Mereka berfoya – foya dan berbahagia dengan uang rakyatmu tanpa
penduli penderitaan yang dirasakan oleh rakyatmu .
Kau tentu bersusah hati....
Kau tentu menangis....
Sungguh berat masalah dan beban yang harus
kau hadapi ... Indonesiaku...
Tapi aku tetap mencintaimu Indonesiaku...
Walaupun banyak orang yang
meninggalkanmu...
Aku tahu kau tak selemah itu....
Aku dan teman – temanku akan menjadi penerus
bangsamu. Penerus bangsa yang setia untuk menjagamu dan tidak akan membiarkanmu
terluka...
Salam cinta yang luar biasa untukmu
Indonesiaku...