BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pentingnya
lingkungan bagi suatu organisasi dapat di pikirkan secara analogi yaitu tentang
seorang perenang menyeberangi sungai yang lebar. Perenang tersebut harus
mengukur besarnya arus, rintangan, dan jarak sebelum melakukan hal tersebut.
Jika elemen-elemen tersebut telah dievaluasi dengan tepat, perenang, akan tiba
pada titik yang diharapkan yaitu di seberang sungai. Akan tetapi jika
element-element tersebut tidak dipahami dengan tepat, perenang mungkin akan
sampai terlalu jauh ke hulu atau ke hilir sungai. Sama seperti halnya sebuah organisasi
adalah seorang perenang, dan lingkungan seperti sungai. Oleh karena itu,
seorang perenang perlu memahami kondisi air, organisasi juga harus memahami
elemen-elemen dasar lingkungannya agar dapat bermanuver didalamnya dengan
tepat.
Secara
lebih spesifik, suatu element kunci dari manajemen yang efektif adalah suatu
organisasi yang menentukan kecocokan ideal antara lingkungan dan organisasi
tersebut yang tak lepas dari istilah seorang pemimpin organisasi dan kemudian
bekerja untuk mencapai bahkan mempertahankan kecocokan tersebut. Oleh karena
itu sebagai
seorang manajer atau pemimpin tidak hanya memperhatikan lingkungan usahanya
atau intern saja, namun juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah
lingkungan organisasi itu?
2. Faktor
lingkungan apa saja yang mempengaruhi lingkungan organisasi?
3. Apakah
hubungan organisasi dengan lingkungan?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui
secara jelas tentang Lingkungan organisasi mulai dari pengertian, cara mengelola, faktor-faktor yang mempengaruhi,
pihak-pihak yang berkepentingan, hubungan organisasi dengan lingkungan, serta
permasalahan apa dan bagaimana solusi yang timbul dalam lingkungan organisasi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah semua elemen didalam maupun diluar
organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi.
Terdapat dua jenis klasifikasi lingkungan yakni lingkungan internal dan
lingkungan eksternal.
Lingkungan
internal adalah kejadian dan kecenderungan dalam suatu organisasi yang
mempengaruhi manajemen, karyawan dan budaya organisasi. Lingkungan internal terdiri
dari variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi
tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak.
Variabel-variabel tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan.
Variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumberdaya organisasi.
Lingkungan
eksternal adalah semua kejadian diluar perusahaan yang memiliki potensi untuk
mempengaruhi perusahaan. Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua lapisan,
lapisan terluar atau yang lbih besar mencakup aspek keadaan sosial budaya,
politik, ekonomi, teknologi yang berkembang dimasyarakat luas atau negara dan
dunia internasional, dan lapisan yang lebih dalam dari ligkungan eksternal
mencakup aspek-aspek, lingkungan institusi , stakeholders, kelompok-kelompok
yang mempunyai komitmen tinggi, pesaing, lembaga keuangan, pemerintah,
masyarakat atau komunitas, pelanggan, pegawai, dll.
2.2 Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Organisasi
· Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang mencakup budaya
perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi, dan fasilitas fisik. Lingkungan
internal terdiri dari kecenderungan dan kejadian dalam organisasi yang
mempengaruhi manajemen, karyawan, dan budaya organisasi.
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam
organisasi itu sendiri atau dapat disebut sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan internal dan memiliki
sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal yang meliputi ;
a. Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan suatu
perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan berupa upah atau gaji,
sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi.
b. Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham dimana dewan
komisaris memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan
akan berjalan mencapai tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap
manajemen.
c. Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar saham
mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh keuntungan maka
mereka memperoleh imbalan sebesar yang mereka sertakan.
Sebagai
seorang manajer dituntut untuk memiliki beberapa keterampilan yang diperlukan
untuk menguasai lingkungan internal, seperti : macam-macam tingkatan manajemen,
keterampilan dan peran manajerial.
a. Macam-macam tingkatan manajemen
Pada tiap tingkatan jenjang seorang manajer harus merencanakan,
mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan :
1.
Jenjang operasi
Dalam organisasi apapun, jenjang operasi berfokus pada pelaksanaan atas apa
yang organisasi itu hasilkan atau lakukan. Fungsi operasi merupakan inti dari
setiap organisasi. Tugas mnajerial disini adalah untuk mengembangkan alokasi
sumber daya terbaik yang memproduksi keluaran yang diinginkan.
2.
Jenjang teknis
Karena sebuah organisasi bertambah ukurannya, seseorang harus
mengkoordinasikan aktifitas pada jenjang operasi dan memutuskan prouk-produk atau
jasa-jasa yang dihasilkan. Masalah-masalah tersebut adalah fokus dari jenjang
teknis. Dan tugas manajerial sesungguhnya adalah dua kali lipat: (1) mengelola
fungsi operasi dan (2) menjalankan sebagai penghubung diantara mereka yang
memproduksi produkatu jasa dan mereka yang menggunakan keluaran itu. Dengan
kata lain, manajer pada jenjang teknis harus yakin mereka mempunyai bahan-bahan
yang tepat dan bahwa keluaran yang didapat itu terjual atau digunakan.
3.
Jenjang strategik
Setiap organisasi beroperasi dalam suatu lingkungan sosial yang luas.
Jenjang strategik harus memastikan jenjang teknis beroperasi dalam batas-batas
yang diterima masyarakat. Karena sumber wewenang yang tepat dalam organisasi
apapun berasal dari masyarakat, organisasi itu harus menyediakan barang-barang
dan jasa-jasa kepada masyarakat dalam suatu cara yang bisa diterima masyarakat.
Manajemen Puncak
|
Manajemen Menengah
|
Jenjang Teknik
|
Jenjang Strategik
|
Manajemen Jenjang-Pertama
|
Jenjang Operasi
|
Karyawan Operasi
|
b.
Keterampilan
Manajer
Seorang
manajer jenjang pertama harus menyediakan umpan balik berkelanjutan kepada
bawahan, memecahkan masalah-masalah antar pribadi dan kinerja, memotivasi untuk
merubah atau memperbaiki kinerja, sebagaimana mengawasi aktifitas-aktifitas
lainyang terlibat dalam mengelola kinerja individual diantaranya :
1. Keterampilan
teknis (technical skill)
Adalah
keterampilan untuk menggunakan pengetahuan, teknik-teknik dan sumber daya
tertentu dalam melaksanakan pekerjaan.
2.
Keterampilan konseptual
Adalah kecakapan untuk melihat gambar besar, kompleksitas dari seluruh
organisasi dan bagaimana berbagai bagian yang berbeda sama-sama cocok. Manajer
dengan keterampilan konseptual memahami seluruh aktifitas dan kepentingan organisasi
itu dan bagaimana kesemua aktivitas saling berhubungan.
c. Peran Manajerial
Peran
dipisahkan dalam tiga kelompok :
1.
Peran antar pribadi (interpersonal roles)
Memfokuskan pada hubungan antar pribadi. Tiga peran yaitu : tokoh,
pemimpin, dan penghubung muncul dari wewenang formal. Dengan jabatannya,
manajer itu bisa menjalankan peran informasional dan manukarkan peranan secara
langsung ke peran peranan. Peran antar pribadi di bagi menjadi dua, yaitu:
a.
Peran kepemimpinan
Manajer melibatkan pengarahan dan koordinasi aktivitas-aktivitas kepada
bawahan, meliputi : pengaturan staff (rekrutmen, pelatihan, promosi, pemecatan)
dan pemberian motivasi bawahan. Peran kepemimpinan juga mencakup
pengendalian-memastikan bahwa berbagai kegiatan berjalan menurut rencana.
b.
Peran penghubung
Menjadikan
manajer terlibat dalam hubungan antar pribadi di luar dari daerah komandonya.
Ini mungkin meliputi kontrak-kontrak di dalam dan di luar organisasi. Di dalam
organisasi, para manajer harus berhubungan dengan banyak manajer dan individu
lain.
2.
Peran informasional (informational roles)
Peran ini membuat manajer sebagai fokus sentral untuk penerimaan dan
pengiriman informasi-informasi yang tidak rutin. Melalui tiga peran yang
dibahas sebelumnya, manajer membuat jaringan koneksi. Koneksi antar pribadi
membantu manajer dalam pengumpulan dan penerimaan informasi dalam peran
penyebar dan peran juru bicara.
a.
Peran pemantau
Melibatkan pengamatan lingkungan untuk mengumpulkan informasi mengenai
perubahan-perubahan, kesempatan-kesempatan, dan masalah-masalah yang
mempengaruhi unit itu. Hubungan formal dan informal yang dikembangkan dalam
peran penghubung sering kali berguna disini.
b.
Peran penyebar
Meliputi
penyediaan informasi penting atau istimewa kepada bawahan yang mungkin mereka
(bawahan) tidak memngetahui atau memperolehnya.
c. Peran juru
bicara
Manajer
mewakili departemen itu kepada orang lain. Perwakilan ini bisa jadi internal,
seperti ketika seorang manajer menyelesaikan kasus kenaikan gaji bagi anggota
departemen itu kepada manajemen puncak. Perwakilan ini mungkin juga eksternal,
seperti ketika seorang eksekutif mewakili organisasi itu bicara mengenai isu
yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat disebuah organisasi pemerintah
lokal.
3. Peran
keputusan (decisional roles)
Meskipun
pengembangan hubungan antar pribadi dan pengumpulan informasi adalah penting,
kedua aktifitas tersebut tidak berakhir sampai disitu saja. Keduanya merupakan
input dasar terhadap proses pengambilan keputusan. Kenyataannya, beberapa orang
percaya bahwa peran keputusan wirausaha, pengatur gangguan, alokator sumber
daya, dan perunding adalah sebagian tugas penting seorang manajer.
·
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam mempengaruhi
pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur organisasi, maka
lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau dan dianalisis. Tetapi
lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat sulit untuk dianalisis,
karena lingkungan eksternal sangat kompleks dan saling terkait satu
sama lain.
1. Lingkungan khusus
Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung
relevan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Lingkungan khusus,
meliputi orang-orang yang mempunyai kepentingan
dalam organisasi (stakeholder), seperti konsumen, pemasok, pesaing,
dan kreditor.
2. Lingkungan
umum
Lingkungan umum meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan
kondisi global yang mungkin mempengaruhi
organisasi.
Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur yang berada diluar
organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui
terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di
dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi
menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal
mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan
manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing, langganan,
lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan
eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung,
seperti kondisi ekonomi, perubahan teknologi, politik, social dan lain
sebagainya (Handoko, 2012).
Lingkungan eksternal adalah semua stakeholder yang berada di luar
perusahaan yang mempengarhi operasi perusahaan baik secara langsung maupun tak
langsung. Lingkungan ini sebagian besar tak dapat dikendalikan oleh
manajer dan berpengaruh terhadap keputusan yang dibuat oleh manajer. Dalam
operasionalnya, organisasi memperoleh masukan-masukan dari lingkungan eksternal
seperti bahan baku, tenaga kerja, modal dan sumber daya lainnya
dari lingkungan eksternal. Selanjutnya masukan tersebut di dikelola
manajer untuk menghasilkan produk dan jasa. Kemudian produk dan jasa tersebut
dijual ke konsumen yang merupakan salah satu unsur lingkungan eksternal
(Anton, 2011) :
1. Lingkungan eksternal mikro (khusus)
Lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh langsung terhadap
organisasi, yaitu :
a. Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi mampu
mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena, sifat
persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing.
b. Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan dalam menyusun
strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan
kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis profil
langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar.
Perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
c. Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki
tenaga kerja yang terampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien
dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu
perusahaan harus mampu merekrut dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
d. Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlikan adanya tambahan modal dari
pihak lain yaitu lembaga-lembaga keuangan seperti perbangkan, perusahaan
investasi, asuransi dan pasar modal.
e. Para Suplier
Untuk memproduksi barang dan jasa perusahaan sangat memerlukan peran
supplier yaitu untuk
menyadiakan behan baku, bahan penolong, energi, peralatan dan input lain yang mendukung proses produksi.
f. Instansi Pemerintah
Kebijakakan instansi pemerintah sangat berpengaruh terhadap aktifitas
perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat
berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank
pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan untuk melindungi
masyarakat dan lingkungan.
2. Lingkungan eksternal makro (umum)
Lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi eksternal yang
luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta berpengaruh secara tidak langsung
terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan eksternal makro meliputi berbagai faktor,
antara lain kondisi ekonomi, politik dan
hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan
kondisi global yang mungkin mempengaruhi
organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya
tidak mempunyai dampak sebesar perubahan
lingkungan khusus, namun demikian manajer
harus memperhatikannya ketika merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan
aktivitas organisasi bisnis.
a. Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca
pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing
dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor
ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen dalam
aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal
balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas
bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan
dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan dunia
usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi.
b. Kondisi politik dan hukum.
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah
yang sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi bisnis di berbagai bidang. Pertimbangan hukum juga
perlu diperhatikan perusahaan, antara lain
adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan
dan pengawasan organisasi yang membatasi
kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan
sumber daya manusia.
c. Kondisi sosial budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya masyarakat khususnya
pola dan tren pasar yang dituju. Manajer
perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama
pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial,
kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh saat ini
tren nilai dan selera masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan membuat produk
yang alami tanpa bahan pengawet.
d. Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang
berlaku dalam karakteristik fisik dari
populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi
keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik
ini dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan
dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol organisasi
bisnisnya.
e. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor
lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat mengalami
perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal
pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika industry
ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu
mendapat informasi adanya tawaran produk ponsel dengan
berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang sangat
cepat. Hal ini karena terkait dengan
perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel
digunakan untuk menelepon saja, namun dalam waktu
beberapa tahun belakangan ini dengan
perkembangan teknologi yang sangat pesat,
kita sudah dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur
kamera, video kamera atau bahkan komputer.
f. Globalisasi
Globalisasi adalah salah satu faktor
utama yang mempengaruhi organisasi bisnis.
Manajer dari perusahaan besar maupun kecil
yang ada di dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai
dampak dari adanya pasar global yang
merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
2.3 Hubungan Organisasi Dengan
Lingkungan
Setiap mahluk memiliki sifat dasar saling membutuhkan satu sama lain. Dasar
itu lah yang menjadi akar munculnya kata “simbiosis mutualisme”, karena pada
dasarnya Allah menciptakan semua mahluk di muka bumi untuk saling melengkapi
dan membutuhkan satu sama lain. oleh karena itulah dibutuhkan interaksi yang
baik, supaya terjaga eksistensi dan tercipta korelasi yang baik pula. konsep
kehidupan tersebut juga mengilhami organisasi dalam hubunganya dengan
lingkungan. Karena pada dasarnya setiap organisasi, baik yang berskala besar,
menengah, hingga terkecil, semua akan berinteraksi dengan lingkungan dimana
organisasi tersebut berada.
Lingkungan itu sendiri bersifat fluktuatif artinya tidak
selalu stagnan pada keadaan tertentu. Lingkungan selalu mengalami perubahan
dengan seiring berputarnya roda waktu. Sehingga, organisasi yang bisa bertahan
hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan. Sebaliknya, organisi akan mati atau hancur apabila tidak peka
menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam lingkungan. Karena
lingkungan sangat berperan penting sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
organisasi, baik langsung maupun tidak langsung.
Hubungan organisasi dengan lingkungan akan menghasilkan organisasi sebagai
sebuah sistem seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa organisasi
merupakan sistem yang dipengaruhi oleh sub-sub sistem yang terdiri dari
lingkungan internal dan eksternal dimana keduanya akan sangat berhubungan. Pada
dasarnya dalam sistem organiasi dibagi menjadi dua yaitu :
a. Organisasi Sistem Tertutup
Organisasi dengan sistem tertutup akan cenderung mengambil peran yang menjauh
dari lingkungan luar. Dengan sistem tertutup artinya ia membatasi diri dari
interaksi dengan lingkungan luar organisasi. Sistem ini sangat tidak sehat jika
masih diterapkan dalam konteks kekinian, karena keputusan yang dihasilkan
adalah dari atasan (pemimpin) ang biasanya kaku dan cenderung merugikan bagi
bawahan (karyawan).
b. Organisasi Sistem Terbuka
Kebalikan dari organisasi tertutup, organisasi dengan sistem terbuka adalah
organsasi yang memiliki tingkat interaksi yang tinggi terhadap dunia atau
lingkungan diluar organisasi. Sistem terbuka membuat organisasi lebih aktif dan
dinamis dalam menyikapi setiap perubahan yang selalu terjadi. Sistem ini lebih
mengedepankan keuntungan bersama antara lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
Pada realitas saat ini suatu organisasi lebih cenderung menggunakan sistem
terbuka, karena dengan sistem ini sebuah organisasi akan lebih efektif dalam
beradaptasi dengan setiap perubahan. Seperti yang disampaikan oleh Wahyudi
bahwa “sistem terbuka pada hakikatnya merupakan proses transformasi dari
masukan yang menghasilkan keluaran, transformasi merupakan proses pendayagunaan
input yang berupa sumber daya fisik, informasi, kebutuhan, pelanggan (klien),
tekhnologi dan manajemen. Sedangkan keluaran dari organisasi merupakan masukan
dari lingkunganya”
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi adalah sekumpulan orang
atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentu yang di pimpin oleh seorang
manajer dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuan organisasi
adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara
berkelompok. Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar
organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Untuk mengelola
organisasi secara efektif dan efisien sangat berkaitan erat dengan usaha
pengkoordinasian berbagai kegiatan yang paling berbeda kemudian diarahkan
kepada fokus tujuan yang telah disepakati.
3.2 Saran
dan Kritik
Melalui pembahasan kepemimpinan ini,
diharapkan mahasiswa memahami arti kepemimpinan, bagaimana menjadi seorang
pemimpin yang efektif dan yang diharapkan. Untuk menyempurnkan isi dan sistematis
dalam penulisan makalah ini, maka kami dari penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang menghasilkan perbaikan pada masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, James L, dkk. 1997. Manajemen Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga
Stoner,
James A F, dkk. 1995. Manajemen Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Prenhallindo
Williams,
Chuck. 2001. Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat
Diakses
dari internet :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar