MODERNISASI DAN PERKEMBANGAN
IMPERIALISME JEPANG
a. Restorasi Meiji, awal modernisasi Jepang
Kebijakan Sakoku
(negara tertutup), alasan :
S
Kehadiran
misionaris dari Spanyol
dan Portugis
yang menyebarkan agama Katolik
dituduh ikut campur tangan urusan dalam negeri Jepang
S
Mempertahankan
supremasi Tokugawa atas pesaingnya Daimyo Tozama.
Awal
modernisasi Jepang :
![*](file:///C:/Users/Sansandy/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/Sansandy/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Langkah
modernisasi Jepang, garapan Tenno Meiji :
•
Industri
: Pabrik senjata, Galangan kapal, Peleburan
besi, dan Pemintalan
• Ekonomi : Politik Dumping
• Pendidikan, Hukum, Sosial
• Militer : Kapal hitam Kaiyo Maru
(1683)
Alasan
Jepang menjadi negara imperialisme :
a)
Kemajuan
Industri dan militer Jepang dengan pesat mengakibatkan Jepang membutuhkan bahan
baku untuk Industri dan militer Jepang. Hal ini didorong dengan kebutuhan
Jepang akan minyak bumi.
b)
Terpengaruh
ajaran Shintoisme tentang “Hakko Ichiu” yakni ajaran tentang kesatuan keluarga
umat manusia. Ajaran ini diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara yang maju
bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan
memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia.
c)
Jepang
sebagai negara maju merasa kuat sehingga
Jepang ingin mengikuti negara barat yaitu dengan berlomba-lomba mendapatkan
daerah jajahan.
d)
Terjadinya
Restriksi atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika kepada Jepang.
Jepang hanya boleh membeli barang-barang kepada negara lain terbatas . Hal ini
tidak dapat mengakomodir kebutuhan Jepang akan barang-barang.
LATAR
BELAKANG JEPANG KE INDONESIA
- Kemajuan Industri Jepang
(Restorasi Meiji), memakasa untuk bisa menguasai SDA yang di Indonesia.
- Terpengaruh Ajaran Shintoisme.
- Keinginan Jepang menguasai
Asia.
- Menipisnya kebutuhan minyak
bumi Jepang.
- Pemerintah Amerika Serikat,
Belanda dan Inggris melakukan politik Embargo minyak bumi kepada Jepang.
6.
Jepang ikut dalam perang asia timur raya.
TUJUAN
KEDATANG KE INDONESIA :
1.
Indonesia dijadikan sumber memperoleh bahan baku.
2.
Rakyat Indonesia dijadikan kekuatan untuk menghadapi
Sekutu.
ALASAN
DITERIMANYA JEPANG DENGAN BAIK :
- Jepang menjanjikan
kemerdekaan.
- Jepang akan memberikan
kemerdekaan bertahap kepada negara-negara Asia.
- Jepang simpatik terhadap
pergerakan nasional.
- Jepang menjanjikan kemudahan
bagi bangsa Indonesia seperti melakukan ibadah dan mengibarkan bendera
merah putih.
- Menyerah Belanda terhadap
Jepang dianggap sebagai akhir dari penjajahan Belanda. Jepang dianggap saudara
tua.
KRONOLOGI
MASUKNYA JEPANG DI INDONESIA
Untuk itu melalui Admiral
Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang
yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar.
1.
Operasi
yang pertama ditujukan untuk menyerang Pangkalan Udara Amerika Serikat di Pearl
Harbour di Kepulauan Hawai pada 7 Desember 1941, yang bertujuan untuk
menyingkirkan kekuatan Amerika di Asia Pasifik.
2.
Operasi
ke-2 digunakan untuk mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan Filiphina, Malaysia/Singapura,
dan yang akan dilanjutkan menyerang Indonesia.
Peta
masuknya Jepang di Indonesia :
11
Januari 1942 mendarat
di Tarakan à 12 Januari
1942 Komandan Belanda di Tarakan menyerah tanpa syaratà Minahasa,
Ambon, Sulawesi, Balikpapanà 24 Januari 1942 Balikpapan
jatuh ke tangan Jepangà 29 Januari 1942 Pontianak berhasil diduduki oleh Jepangà3 Februari 1942, Samarinda
diduduki Jepangà 5 Februari 1942, sesampainya di Kotabangun à10 Februari 1942 Banjarmasin diduduki
oleh tentara Jepangà 14 Februari 1942, diturunkan pasukan
paying di Palembang à 16 Februari 1942 Palembang dan sekitarnya berhasil
didudukià 1 Maret 1942 mendarat di Eretan (Jawa Barat), Kragon (Jateng) dan
Teluk Bantenà 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepangà 8 Maret 1942
ditandatangani Perjanjian Kalijati, Indonesia secara resmi jatuh ke tangan
Jepang.
KEBIJAKAN
JEPANG SEMASA DI INDONESIA
BIDANG POLITIK
·
Jepang membagi indonesia menjadi tiga daerah kemiliteran yaitu, Tentara XVI
(Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di
Jakarta, Tentara XXV (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Sumatra yang
berpusat di Bukittinggi, dan Armada Selatan II (Angkatan Laut) memerintah atas
wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di
Makassar.
·
Jepang membentuk pemerintahan sipil. Keberhasilan Jepang dalam menduduki
Indonesia, mula – mula diadakan pemerintah pendudukan militer di pulau Jawa
yang sifatnya sementara. Hal ini sesuai dengan Osamu Seirei yakni undang
– undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Ke – 16 pada tanggal 7 Maret
1942.
·
Mendirikan
Organisasi Propoganda, yaitu : Gerakan 3A , POETRA, Jawa Hokokai, MIAI, Masyumi.
a. Gerakan
3A
Didirikan
pada 29 April 1942. Dengan semboyannya : Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung
Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Pelopor gerakan Tiga A ialah Muhammad Nauval.
Ketua Gerakan Tiga A Mr. Suhendro Purnomo. Gerakan ini untuk memikat hati dan
menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang.
b.
PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Didirikan
pada tanggal 1 Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni ( Soekarno,
Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.) Bagi Jepang, Putera
dibentuk dengan tujuan untuk memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi
membantu usaha Jepang. Mempunyai tujuan yaitu untuk membujuk para kaum
Nasionalis dan golongan intelektual agar mengerahkan tenaga dan pikirannya guna
membantu Jepang dalam menyukseskan Perang Asia Timur Raya
c. Jawa
Hokokai
Pada tanggal 1 Januari 1944,
Panglima Tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Gerakan
Kebaktian Jawa). Organisasi ini dibentuk karena semakin menghebatnya perang di
Asia dan Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan diri,
mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
d. MIAI
Singkatan dari Majelis Islam A’la
Indonesia. MIAI secara resmi didirikan pada tahun 1937 di Surabaya. Pemimpin
MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan Wondoamiseno. Untuk mendapat simpati yang luar biasa dari
kalangan umat islam . Oleh karena itu, pada bulan Oktober 1943 secara resmi
MIAI dibubarkan.
e. MASYUMI
Harapaan dari pembentukan majelis
ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam
untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya. Ketua majelis ini adalah Hasyim
Asy’ari dan wakil ketuanya oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim. Orang yang
diangkat menjadi penasihat majelis ini ialah Ki Bagus Hadikusumo dan Abdul
Wahab. MASYUMI sebagai induk organisasi islam, anggotanya sebagian besar dari
para ulama dilibatkan dalam kegiatan politik. MASYUMI berhasil meningkatkan
hasil bumi dan pengumpulan dana. MASYUMI menjadi tempat pertampungan keluh
kesah rakyat dan berukar pikiran antara tokoh-tokoh Islam.
BIDANG
PEMERINTAHAN
Dalam pelaksanaan sistem
pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan
perang yaitu angkatan darat (Rikugun)
dan angkatan laut (Kaigun). Dalam hal
ini Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah kekuasaan yaitu :
-
Daerah
Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada dibawah kekuasaan Rikugun
(Angkatan Darat)
-
Daerah
Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dengan pusatnya di Singapura berada
dibawah kekuasaan Rikugun. Daerah Sumatera dipisahkan pada tahun 1943, tapi
masih berada dibawah kekuasaan Rikugun.
-
Daerah
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan
Kaigun
BIDANG EKONOMI
·
Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh
potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang
mendukung mesin perang
·
Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan
sanksi pelanggaran yang sangat berat
·
Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi
kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang)
·
Jepang mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat terkait
dengan produksi padi
·
Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, bank dan
perusahaan penting
·
Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang
secara besar – besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi
pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Rakyat dibebankan menyerahkan
bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak
pemiliknya
·
Jepang mengenalkan line sistem pada pertanian
BIDANG SOSIAL –
BUDAYA (PENDIDIKAN)
·
Keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia
·
Diperbolehkannya mengibarkan bendera merah putih dan dinyanyikannya
lagu indonesia raya
·
Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai
tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei)
·
Jepang membentuk Persatuan Aktris Film Indonesia (Persafi)
·
Jepang membentuk tingkatan strata masyarakat
·
Jepang membuat pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin
Bunka Shidoso”
BIDANG PENDIDIKAN
Kebijakan
Jepang dalam Bidang Pendidikan antara lain:
a.
Membagi 8 daerah Pendidikan
b.
Sistem
pengajaran dan struktur kurikulum sekolah untuk kepentingan Perang Asia Timur
Raya atau Pasifik.
c.
Diadakan
proses Doktrinasi kepada guru-guru dalam Hakkoichiu
d.
Semua
murid diharuskan Kerja Bakti
e.
Jepang juga menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di
negaranya yaitu, SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun
f.
Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar kemiliteran dan
mampu menghapal lagu kebangsaan Jepang
g.
Para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang
BIDANG MILITER
Jepang
mendirikan beberapa organisasi yang dibagi menjadi 2, yaitu :
- Organisasi
Militer
- Organisasi
Semimiliter
a)
Organisasi semi Militer
-
Seinendan (barisan pemuda)
Organisasi
barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943. Tujuannya adalah mendidik
dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri. Dibubarkan pada tanggal 9 Maret 1943.
-
Fujinkai (barisan wanita)
Organisasi
ini menghimpun kaum wanita untuk diberi latihan-latihan militer Anggotanya
minimal harus berusia 15 tahun Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat
melalui pendidikan dan kursus-kursus
-
Keibodan (barisan pembantu polisi)
Anggotanya
para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Organisasi ini untuk membantu
polisi Jepang pada masa penjajah Jepang di Indonesia. Keibodan juga merupakan
organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan Seinendan. Berbeda
dengan Seinendan, dalam pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah
pendudukan Jepang berusaha agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.
- Jibakutai
(pasukan berani mati)
- Kempetai
(barisan polisi rahasia)
- Gakukotai
(laksar pelajar)
- Suishintai
(barisan pelopor)
b)
Organisasi Militer
- Heiho
(barisan cadangan prajurit)
Organisasi
prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943. Organisasi ini
memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit Jepang (baik
angkatan darat maupun angkatan laut).
- PETA
(Pembela Tanah Air)
Organisasi
yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1942. Pembentukan PETA ini juga sesuai
dengan tuntutan perang yang semakin mendesak . Pendirinya yaitu Gatot
mangukupraja.Yang
bertujuan untuk Membantu tentara jepang dalam menghadapi perang Pasifik
DAMPAK
KEBIJAKAN JEPANG SEMASA DI INDONESIA
Bidang Politik
v
Mendorong
penggunaan Bahasa
Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai pengantar
v
Membentuk
Gerakan Tiga A
v
Membentuk
kembali organisasi Poetera
v
Membentuk
badan pertimbangan pusat 1 Agustus
1943
v
Mendirikan
Jawa Hokokai 1944
v
Mendorong
penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai pengantar
v
Membentuk
Gerakan Tiga A (Nippon Cahaya Asia, Nippon
Pelindung
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia). Gerakan ini bertujuan untuk Menghimpun bangsa indonesia untuk mengabdi kepada kepentingan Jepang, mempropagandakan kemenangan Jepang, dan menanamkan anti Barat, terutama Belanda, Inggris, dan USA.
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia). Gerakan ini bertujuan untuk Menghimpun bangsa indonesia untuk mengabdi kepada kepentingan Jepang, mempropagandakan kemenangan Jepang, dan menanamkan anti Barat, terutama Belanda, Inggris, dan USA.
v
Membentuk
kembali organisasi Poetera. Jepang berusahan untuk menggerakkan seluruh rakyat
melalui tokoh-tokoh nasionalis. Jepang ingin membentuk organisasi massa yang
dapat bekerja untuk menggerakkan rakyat. Tujuan dibentuknya Poetera ini adalah
untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan
oleh Belanda. Menurut Jepang Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi
masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Disamping itu Putera
juga bertugas memperbaiki di bidang sosial dan ekonomi.
v
Membentuk
badan pertimbangan pusat (Cuo Sangi In) pada 1 Agustus 1943. Badan ini bertugas
mengajukan usulan kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah
mengenai masalah-masalah politik dan memberi saran tindakan-tindakan yang perlu
dilakukan oleh pemerintah militer Jepang di Indonesia
v
Mendirikan
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) pada 1944.
Hal ini bertujuan untuk menghadapi situasi perang
yang pada saat itu pasukan Jepang mengalami kekalahan dibeberapa tempat. Jepang
membutuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat baik lahir maupun batin.
Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan
perang. Kebaktian ini memuat tiga hal yaitu mengorbankan diri, mempertebal
persaudaraan, dan melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.
Bidang Ekonomi
v Setoran wajib romusha, merosotnya
produksi pangan, dan kelaparan
v Banyak militer Jepang
yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya dari
rakyat Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi
v Krisis ekonomi yang
sangat parah
v
Menyita
aset-aset ekonomi yang penting seperti perkebunan-perkebunan, bank-bank,
pabrik-pabrik, perusahaan, telekomunikasi, dll. Hal ini dilakukan karena
pasukan jepang dalam melakukan serangan ke negara lain tidak membawa perbekalan
makanan.
v
Melakukan
pengawasan ketat. Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat
dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan
pada penggunaan dan peredaran sisa persediaan barang.
v
Kebijakan self sufficiency (kawasan
mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah. Hal ini
karena setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri.
v
Setoran
wajib romusha, merosotnya produksi pangan, dan kelaparan. Kebijakan ekonomi
pemerintah Jepang diproritaskan untuk kepentingan Jepang, sehingga hal-hal yang
tidak dapat membantu Jepang dalam perang dibumi hanguskan, seperti perkebunan
kopi, teh, dan tembakau. Petani wajib menyetorkan hasil panen berupa padi dan
jagung untuk keperluan konsumsi militer Jepang. Hal ini mengakibatkan rakyat
menderita kelaparan.
Bidang Sosial
v Sistem pendidikan yang makin
memburuk
v Bahasa dan stratifikasi nasional,
ini berdampak positif karena golongan bumiputera di atas golongan orang eropa
v Rakyat terkena penyakit kulit
karena akibat penggunaan karung goni.
v
Pelarangan terhadap buku – buku berbahasa Belanda dan Inggris yang
menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil
v
Banyak guru – guru yang dipekerjakan
sebagai pejabat – pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar
pendidikan secara tajam
v
Rakyat melakukan banyak perlawanan akibat adanya kebijakan untuk Sekerei.
v
Romusha
menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia. Banyak rakyat
Indonesia yang mati karena kelaparan dan kekurangan gizi.
v
Rakyat
juga terpaksa harus menggunakan pakaian yang terbuat dari karung goni sehingga
banyak yang terjangkit penyakit kulit.
v
Perempuan
Indonesia yang dijadikan “Jugun Ianfu” terkena penyakit kelamin. Setelah sekian
lama dipaksa menjadi budak seks bagi tentara Jepang. Perempuan-perempuan
tersebut terkena penyakit kelamin dan apabila hamil perempuan tersebut akan
dibunuh.
v
Pemukiman
menjadi semakin rapi dengan adanya pembentukan RT
Bidang Kebudayaan
v
Budaya
keras dan disiplin
v
Berdirinya
pusat kebudayaan Jepang, Keimin Bunkei Shidoso berdiri
pada 1 April 1943 di Jakarta. Keimin Bunka Shidosho adalah organisasi di luar
Sendenbu sebagai pusat kebudayaan yang bergerak di bidang kesenian.
Tujuan dari Keimin Bunka Shidosho adalah
1. untuk menyesuaikan kebudayaan yang sekarang dengan cita-cita Asia Timur Raya,
2. bekerja dan melatih ahli-ahli kebudayaan Nippon dan Indonesia bersama-sama,
3.memajukan kebudayaan Indonesia.
Tujuan dari Keimin Bunka Shidosho adalah
1. untuk menyesuaikan kebudayaan yang sekarang dengan cita-cita Asia Timur Raya,
2. bekerja dan melatih ahli-ahli kebudayaan Nippon dan Indonesia bersama-sama,
3.memajukan kebudayaan Indonesia.
v
Anak-anak atau pegawai wajib untuk menghormati bendera
(merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar