Minggu, 20 Mei 2018

RESUME PROSES KEDATANGAN JEPANG KE INDONESIA






MODERNISASI DAN PERKEMBANGAN IMPERIALISME JEPANG

a. Restorasi Meiji, awal modernisasi Jepang
Kebijakan Sakoku (negara tertutup), alasan :
S  Kehadiran misionaris dari Spanyol dan Portugis yang menyebarkan agama Katolik dituduh ikut campur tangan urusan dalam negeri Jepang
S  Mempertahankan supremasi Tokugawa atas pesaingnya Daimyo Tozama.
Awal modernisasi Jepang :
*      Tibanya kapal hitam komodor Matthew C Perry, dengan kedigdayaan militernya
*      Restorasi Meiji dengan menjalankan misi Iwakura
Langkah modernisasi Jepang, garapan Tenno Meiji :
       Industri : Pabrik senjata, Galangan kapal, Peleburan besi, dan Pemintalan
       Ekonomi : Politik Dumping
       Pendidikan, Hukum, Sosial
       Militer : Kapal hitam Kaiyo Maru (1683)
Alasan Jepang menjadi negara imperialisme :
a)       Kemajuan Industri dan militer Jepang dengan pesat mengakibatkan Jepang membutuhkan bahan baku untuk Industri dan militer Jepang. Hal ini didorong dengan kebutuhan Jepang akan minyak bumi.
b)      Terpengaruh ajaran Shintoisme tentang “Hakko Ichiu” yakni ajaran tentang kesatuan keluarga umat manusia. Ajaran ini diterjemahkan bahwa Jepang sebagai negara yang maju bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan keluarga umat manusia dengan memajukan dan mempersatukan bangsa-bangsa di dunia.
c)       Jepang sebagai negara maju  merasa kuat sehingga Jepang ingin mengikuti negara barat yaitu dengan berlomba-lomba mendapatkan daerah jajahan.
d)      Terjadinya Restriksi atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika kepada Jepang. Jepang hanya boleh membeli barang-barang kepada negara lain terbatas . Hal ini tidak dapat mengakomodir kebutuhan Jepang akan barang-barang.
LATAR BELAKANG JEPANG KE INDONESIA

  1. Kemajuan Industri Jepang (Restorasi Meiji), memakasa untuk bisa menguasai SDA yang di Indonesia.
  2. Terpengaruh Ajaran Shintoisme.
  3. Keinginan Jepang menguasai Asia.
  4. Menipisnya kebutuhan minyak bumi Jepang.
  5. Pemerintah Amerika Serikat, Belanda dan Inggris melakukan politik Embargo minyak bumi kepada Jepang.
6.       Jepang ikut dalam perang asia timur raya.
TUJUAN KEDATANG KE INDONESIA :

1.    Indonesia dijadikan sumber memperoleh bahan baku.
2.    Rakyat Indonesia dijadikan kekuatan untuk menghadapi Sekutu.
ALASAN DITERIMANYA JEPANG DENGAN BAIK :

  • Jepang menjanjikan kemerdekaan.
  • Jepang akan memberikan kemerdekaan bertahap kepada negara-negara Asia.
  • Jepang simpatik terhadap pergerakan nasional.
  • Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia seperti melakukan ibadah dan mengibarkan bendera merah putih.
  • Menyerah Belanda terhadap Jepang dianggap sebagai akhir dari penjajahan Belanda. Jepang dianggap saudara tua.





KRONOLOGI MASUKNYA JEPANG DI INDONESIA

Untuk itu melalui Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua operasi besar.
1.              Operasi yang pertama ditujukan untuk menyerang Pangkalan Udara Amerika Serikat di Pearl Harbour di Kepulauan Hawai pada 7 Desember 1941, yang bertujuan untuk menyingkirkan kekuatan Amerika di Asia Pasifik.
2.              Operasi ke-2 digunakan untuk mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu  penyerangan Filiphina, Malaysia/Singapura, dan yang akan dilanjutkan menyerang Indonesia.

Peta masuknya Jepang di Indonesia  :

11 Januari 1942 mendarat di Tarakan à 12 Januari 1942 Komandan Belanda di Tarakan menyerah tanpa syaratà Minahasa, Ambon, Sulawesi, Balikpapanà 24 Januari 1942 Balikpapan jatuh ke tangan Jepangà 29 Januari 1942 Pontianak berhasil diduduki oleh Jepangà3 Februari 1942, Samarinda diduduki Jepangà 5 Februari 1942, sesampainya di Kotabangun à10 Februari 1942 Banjarmasin diduduki oleh tentara Jepangà 14 Februari 1942, diturunkan pasukan paying di Palembang à 16 Februari 1942 Palembang dan sekitarnya berhasil didudukià 1 Maret 1942 mendarat di Eretan (Jawa Barat), Kragon (Jateng) dan Teluk Bantenà 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepangà 8 Maret 1942 ditandatangani Perjanjian Kalijati, Indonesia secara resmi jatuh ke tangan Jepang.

KEBIJAKAN JEPANG SEMASA DI INDONESIA

BIDANG POLITIK

·         Jepang membagi indonesia menjadi tiga daerah kemiliteran yaitu, Tentara XVI (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Tentara XXV (Angkatan Darat) memerintah atas wilayah Sumatra yang berpusat di Bukittinggi, dan Armada Selatan II (Angkatan Laut) memerintah atas wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua berpusat di Makassar.
·         Jepang membentuk pemerintahan sipil. Keberhasilan Jepang dalam menduduki Indonesia, mula – mula diadakan pemerintah pendudukan militer di pulau Jawa yang sifatnya sementara. Hal ini sesuai dengan Osamu Seirei yakni undang – undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Ke – 16 pada tanggal 7 Maret 1942.
·         Mendirikan Organisasi Propoganda, yaitu : Gerakan 3A , POETRA, Jawa Hokokai, MIAI, Masyumi.
a.       Gerakan 3A
Didirikan pada 29 April 1942. Dengan semboyannya : Nippon Pemimpin Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Cahaya Asia. Pelopor gerakan Tiga A ialah Muhammad Nauval. Ketua Gerakan Tiga A Mr. Suhendro Purnomo. Gerakan ini untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang.
b.       PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Didirikan pada tanggal 1 Maret 1943 ini dipimpin oleh empat serangkai, yakni ( Soekarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki Hajar Dewantara.) Bagi Jepang, Putera dibentuk dengan tujuan untuk memusatkan seluruh kekuatan masyarakat demi membantu usaha Jepang. Mempunyai tujuan yaitu untuk membujuk para kaum Nasionalis dan golongan intelektual agar mengerahkan tenaga dan pikirannya guna membantu Jepang dalam menyukseskan Perang Asia Timur Raya
c.       Jawa Hokokai
Pada tanggal 1 Januari 1944, Panglima Tentara Jepang di Jawa menyatakan berdirinya Jawa Hokokai (Gerakan Kebaktian Jawa). Organisasi ini dibentuk karena semakin menghebatnya perang di Asia dan Pasifik. Kebaktian itu memiliki tiga dasar, yaitu: mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan tugas untuk Jepang.
d.      MIAI
Singkatan dari Majelis Islam A’la Indonesia. MIAI secara resmi didirikan pada tahun 1937 di Surabaya. Pemimpin MIAI pertama adalah K.H. Mas Mansyur dan Wondoamiseno. Untuk  mendapat simpati yang luar biasa dari kalangan umat islam . Oleh karena itu, pada bulan Oktober 1943 secara resmi MIAI dibubarkan.
e.       MASYUMI
Harapaan dari pembentukan majelis ini adalah agar Jepang dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang kegiatan perang Asia Timur Raya. Ketua majelis ini adalah Hasyim Asy’ari dan wakil ketuanya oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim. Orang yang diangkat menjadi penasihat majelis ini ialah Ki Bagus Hadikusumo dan Abdul Wahab. MASYUMI sebagai induk organisasi islam, anggotanya sebagian besar dari para ulama dilibatkan dalam kegiatan politik. MASYUMI berhasil meningkatkan hasil bumi dan pengumpulan dana. MASYUMI menjadi tempat pertampungan keluh kesah rakyat dan berukar pikiran antara tokoh-tokoh Islam.

BIDANG PEMERINTAHAN

Dalam pelaksanaan sistem pemerintahan ini, kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh dua angkatan perang yaitu angkatan darat (Rikugun) dan angkatan laut (Kaigun). Dalam hal ini Indonesia dibagi menjadi 3 wilayah kekuasaan yaitu :
-          Daerah Jawa dan Madura dengan pusatnya Batavia berada dibawah kekuasaan Rikugun (Angkatan Darat)
-          Daerah Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dengan pusatnya di Singapura berada dibawah kekuasaan Rikugun. Daerah Sumatera dipisahkan pada tahun 1943, tapi masih berada dibawah kekuasaan Rikugun.
-          Daerah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun

BIDANG EKONOMI

·         Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang
·         Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat
·         Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang)
·         Jepang mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat terkait dengan produksi padi
·         Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, bank dan perusahaan penting
·         Jepang mengadakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar – besaran melalui Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya
·         Jepang mengenalkan line sistem pada pertanian
BIDANG SOSIAL – BUDAYA (PENDIDIKAN)

·         Keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia
·         Diperbolehkannya mengibarkan bendera merah putih dan dinyanyikannya lagu indonesia raya
·         Rakyat juga diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei)
·         Jepang membentuk Persatuan Aktris Film Indonesia (Persafi)
·         Jepang membentuk tingkatan strata masyarakat
·         Jepang membuat pusat kebudayaan di Jakarta, yang bernama “Keimin Bunka Shidoso
BIDANG PENDIDIKAN

Kebijakan Jepang dalam Bidang Pendidikan antara lain:
a.       Membagi 8 daerah Pendidikan
b.       Sistem pengajaran dan struktur kurikulum sekolah untuk kepentingan Perang Asia Timur Raya atau Pasifik.
c.       Diadakan proses Doktrinasi kepada guru-guru dalam Hakkoichiu
d.       Semua murid diharuskan Kerja Bakti
e.       Jepang juga menerapkan jenjang pendidikan formal seperti di negaranya yaitu, SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 3 tahun
f.        Siswa memiliki kewajiban mengikuti latihan dasar kemiliteran dan mampu menghapal lagu kebangsaan Jepang
g.       Para guru wajib mengikuti kursus bahasa Jepang

BIDANG MILITER

Jepang mendirikan beberapa organisasi yang dibagi menjadi 2, yaitu :
- Organisasi Militer
- Organisasi Semimiliter

a)      Organisasi  semi Militer  
-          Seinendan (barisan pemuda)
Organisasi barisan pemuda yang dibentuk tanggal 9 Maret 1943. Tujuannya adalah mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. Dibubarkan pada tanggal 9 Maret 1943.
-          Fujinkai (barisan wanita)
Organisasi ini menghimpun kaum wanita untuk diberi latihan-latihan militer Anggotanya minimal harus berusia 15 tahun Tujuannya untuk meningkatkan  kesejahteraan dan kesehatan masyarakat melalui pendidikan dan kursus-kursus
-          Keibodan (barisan pembantu polisi)
Anggotanya para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun. Organisasi ini untuk membantu polisi Jepang pada masa penjajah Jepang di Indonesia. Keibodan juga merupakan organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan Seinendan. Berbeda dengan Seinendan, dalam pembentukan Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang berusaha agar tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis.
-       Jibakutai (pasukan berani mati)
-       Kempetai (barisan polisi rahasia)
-       Gakukotai (laksar pelajar)
-       Suishintai (barisan pelopor)

b)      Organisasi  Militer
-       Heiho (barisan cadangan prajurit)
Organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943. Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit Jepang (baik angkatan darat maupun angkatan laut).
-       PETA (Pembela Tanah Air)
Organisasi yang didirikan pada tanggal 3 Oktober 1942. Pembentukan PETA ini juga sesuai dengan tuntutan perang yang semakin mendesak . Pendirinya yaitu Gatot mangukupraja.Yang bertujuan untuk Membantu tentara jepang dalam menghadapi perang Pasifik


DAMPAK KEBIJAKAN JEPANG SEMASA DI INDONESIA

Bidang Politik

v  Mendorong penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai pengantar
v  Membentuk Gerakan Tiga A
v  Membentuk kembali organisasi Poetera
v  Membentuk badan pertimbangan pusat 1 Agustus 1943
v  Mendirikan Jawa Hokokai 1944
v  Mendorong penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai pengantar
v  Membentuk Gerakan Tiga A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung
Asia, dan Nippon Pemimpin Asia). Gerakan ini bertujuan untuk
Menghimpun bangsa indonesia untuk mengabdi kepada kepentingan Jepang, mempropagandakan kemenangan Jepang, dan menanamkan anti Barat, terutama Belanda, Inggris, dan USA.
v  Membentuk kembali organisasi Poetera. Jepang berusahan untuk menggerakkan seluruh rakyat melalui tokoh-tokoh nasionalis. Jepang ingin membentuk organisasi massa yang dapat bekerja untuk menggerakkan rakyat. Tujuan dibentuknya Poetera ini adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda. Menurut Jepang Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat Indonesia guna membantu Jepang dalam perang. Disamping itu Putera juga bertugas memperbaiki di bidang sosial dan ekonomi.
v  Membentuk badan pertimbangan pusat (Cuo Sangi In) pada 1 Agustus 1943. Badan ini bertugas mengajukan usulan kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai masalah-masalah politik dan memberi saran tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah militer Jepang di Indonesia
v  Mendirikan Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) pada 1944. Hal  ini bertujuan untuk menghadapi situasi perang yang pada saat itu pasukan Jepang mengalami kekalahan dibeberapa tempat. Jepang membutuhkan persatuan dan semangat segenap rakyat baik lahir maupun batin. Rakyat diharapkan memberikan darma baktinya terhadap pemerintah demi kemenangan perang. Kebaktian ini memuat tiga hal yaitu mengorbankan diri, mempertebal persaudaraan, dan melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.

Bidang Ekonomi

v  Setoran wajib romusha, merosotnya produksi pangan, dan kelaparan
v  Banyak militer Jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan lainnya dari rakyat Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi
v  Krisis ekonomi yang sangat parah
v  Menyita aset-aset ekonomi yang penting seperti perkebunan-perkebunan, bank-bank, pabrik-pabrik, perusahaan, telekomunikasi, dll. Hal ini dilakukan karena pasukan jepang dalam melakukan serangan ke negara lain tidak membawa perbekalan makanan.
v  Melakukan pengawasan ketat. Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa persediaan barang.
v  Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah. Hal ini karena setiap daerah harus memenuhi kebutuhannya sendiri.
v  Setoran wajib romusha, merosotnya produksi pangan, dan kelaparan. Kebijakan ekonomi pemerintah Jepang diproritaskan untuk kepentingan Jepang, sehingga hal-hal yang tidak dapat membantu Jepang dalam perang dibumi hanguskan, seperti perkebunan kopi, teh, dan tembakau. Petani wajib menyetorkan hasil panen berupa padi dan jagung untuk keperluan konsumsi militer Jepang. Hal ini mengakibatkan rakyat menderita kelaparan.

Bidang Sosial

v  Sistem pendidikan yang makin memburuk
v  Bahasa dan stratifikasi nasional, ini berdampak positif karena golongan bumiputera di atas golongan orang eropa
v  Rakyat terkena penyakit kulit karena akibat penggunaan karung goni.
v  Pelarangan terhadap buku – buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil
v  Banyak guru – guru  yang dipekerjakan sebagai pejabat – pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam
v  Rakyat melakukan banyak perlawanan akibat adanya kebijakan untuk Sekerei.
v  Romusha menyebabkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia. Banyak rakyat Indonesia yang mati karena kelaparan dan kekurangan gizi.
v  Rakyat juga terpaksa harus menggunakan pakaian yang terbuat dari karung goni sehingga banyak yang terjangkit penyakit kulit. 
v  Perempuan Indonesia yang dijadikan “Jugun Ianfu” terkena penyakit kelamin. Setelah sekian lama dipaksa menjadi budak seks bagi tentara Jepang. Perempuan-perempuan tersebut terkena penyakit kelamin dan apabila hamil perempuan tersebut akan dibunuh.
v  Pemukiman menjadi semakin rapi dengan adanya pembentukan RT

Bidang Kebudayaan

v  Budaya keras dan disiplin
v  Berdirinya pusat kebudayaan Jepang, Keimin Bunkei Shidoso berdiri pada 1 April 1943 di Jakarta. Keimin Bunka Shidosho adalah organisasi di luar Sendenbu sebagai pusat kebudayaan yang bergerak di bidang kesenian. 
Tujuan dari Keimin Bunka Shidosho adalah 
1. untuk menyesuaikan kebudayaan yang sekarang dengan cita-cita Asia Timur Raya, 
2. bekerja dan melatih ahli-ahli kebudayaan Nippon dan Indonesia bersama-sama, 
3.memajukan kebudayaan Indonesia.
v  Anak-anak  atau pegawai wajib untuk menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduce My Self

  Introduce My Self     Hai Semua.... Welcome to my blog... Kali ini aku akan memperkenalkan diri... Ini merupakan ba...