Yulita Indah
Permatasari
NIM 170810201002
Manajemen
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Jember
I.
PENDAHULUAN
Perusahaan
adalah rumah tangga ekonomi yang mengolah faktor – faktor produksi dengan
tujuan untuk mencari laba. Suatu
perusahaan harus memiliki tiga faktor produksi yang menunjang tercapainya
tujuan perusahaan yaitu sumber daya alam, sumber modal, dan sumber daya manusia.
Sumber daya alam merupakan seluruh kekayaan alam yang terletak di alam semesta
yang diperlukan dalam proses produksi. Sumber modal merupakan seluruh barang
dan peralatan yang berguna dalam proses produksi. Sumber daya Manusia merupakan
pelaku yang menggerakkan faktor sumber daya alam dan modal dalam proses
produksi. Sumber daya manusia tidak hanya sebatas daya fisik saja, melainkan
juga daya pikir manusia. Suatu perusahaan akan berhasil apabila memiliki sumber
daya manusia yang berkualitas. Suatu perusahaan harus memiliki manajamen sumber
daya manusia untuk mendukung tercapainya keberhasilan perusahaan. Manajemen
sumber daya manusia ini diharapkan dapat membentuk efektifitas para pekerja di
suatu perusahaan.
Salah
satu contoh faktor sumber daya manusia yaitu karyawan. Karyawan berperan
penting untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Suatu perusahaan tentu
mengharapkan karyawan yang berkualitas dan berkemampuan sesuai bidangnya.
Namun, tidak semua karyawan yang berkerja di suatu perusahaan menjadi karyawan
yang produktif. Salah satu faktor yang menyebabkan karyawan di suatu perusahaan
tidak produktif yaitu adanya kesalahan pemilihan dan penempatan karyawan dalam
suatu bidang pekerjaan yang ada di perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
harus mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penulisan
artikel ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memberikan solusi dalam memilih
dan menempatkan karyawan disuatu bidang
pekerjaan yang terdapat di perusahaan. Selain itu, manfaat dari penulisan
artikel ini untuk memberikan bahan informasi kepada perusahaan tentang
bagaimana cara memilih dan menempatkan karyawan di suatu bidang pekerjaan
dengan tepat.
II. ISI
Suatu
perusahaan memiliki tujuan ekonomi untuk mencari laba. Manusia merupakan aset
penting dalam perusahaan. Karena manusia menjadi penggerak faktor – faktor
produksi. Suatu perusahaan tentu menginginkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu, diperlukan manajemen sumber daya manusia.
Menurut
Priyono dan Marnis (2008 :3) menyimpulkan, “ Untuk merencanakan, mengelola, dan
mengendalikan sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajerial yang disebut
manajemen sumber daya manusia”.
Manajamen
sumber daya manusia merupakan alat bagi suatu perusahaan untuk menciptakan
manusia yang berkualitas dan sesuai kebutuhan perusahaan. Manajemen tersebut diawali dengan adanya perencanaan
sumber daya manusia agar mampu mengolah dan mengendalikan faktor – faktor produksi dengan baik. Salah
satu contoh sumber daya manusia yang berperan dalam perusahaan yaitu karyawan.
Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan dengan mendapat gaji atau upah. Pada suatu
perusahaan dilakukan perekrutan karyawan untuk memenuhi kebutuhan karyawan
perusahaan. Perekrutan karyawan merupakan kegiatan untuk mencari karyawan yang
dibutuhkan dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan biasanya menetapkan
kriteria – keriteria yang dibutuhkan kepada pelamar kerja. Hal ini bertujuan
agar perusahaan memperoleh karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan dan dapat
memajukan perusahaan. Setelah melakukan perekrutan, biasanya perusahaan akan
melakukan seleksi dari beberapa calon pelamar kerja. Seleksi merupakan proses
untuk memutuskan lolos tidaknya calon pelamar kerja untuk bekerja di perusahaan.
Adanya seleksi diharapkan memperoleh karyawan yang tepat dan sesuai kebutuhan
perusahaan dalam setiap bidang. Biasanya tolak ukur seleksi calon pelamar kerja
dalam suatu perusahaan yaitu hasil selama menempuh pendidikan dan wawancara.
Namun, pada kenyataannya seleksi tersebut kurang menjamin untuk mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan perusahaan. Masih banyak
kesalahan pemilihan dan penempatan karyawan dalam suatu bidang pekerjaan yang
ada di perusahaan. Cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan
memberikan psikotes untuk calon karyawan di perusahaan.
GIBASA
Team, (2009:3) menyimpulkan, “Psikotes adalah kegiatan pemeriksaan psikologi
yang menggunakan alat tes psikologi tertentu sebagai alat ukur ( dalam bentuk
soal – soal tes) yang diciptakan oleh para ahli psikologi”.
Psikotes
merupakan alat untuk mengukur kemampuan dan kepribadian seseorang dalam bentuk
soal – soal yang diuji oleh para psikolog. Bentuk psikotes secara umum ada dua yaitu tes kemampuan dan
tes kepribadian. Tes kemampuan atau lebih dikenal tes IQ merupakan tes yang
megungkapkan kondisi intelegensi, kemampuan kognisi, kemampuan memecahkan
masalah, dan kecakapan serta keahlian seseorang. Sedangkan tes kepribadian
merupakan tes untuk mengungkapkan kepribadian khusus yang ada di dalam diri
seseorang mulai dari dorongan bawah
sadar, tingkat stress, performa dalam bekerja, dan sebagainya.
Menurut
hasil riset yang dilakukan oleh Strayawati dan Wa Ode Saniah (2012)
menyimpulkan, “ Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y =
0,719 + 0,769X. Persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa, bila hasil
psikotes bertambah satu satuan, maka pertimbangan penempatan pegawai akan bertambah sebsesar 0,769. Dan
nilai konstanta (a) adalah sebesar 0,719, artinya jika tidak ada psikotes
(X=0), makan pertimbangan penempatan pegawai (Y) adalah sebesar 0,719 dengan
asumsi variabel – variabel lain yang dapat mempengaruhi dianggap tetap. Atas
dasar persamaan dapat diketahui bahwa terdapat suatu hubungan yang positif antara
hasil psikotes dengan penempatan pegawai pada Kantor Politeknik Negeri
Samarinda”.
Dari
hasil riset diatas dapat disimpulakan bahwa psikotes memberikan hasil yang
lebih baik dalam pemilihan dan penempatan calon karyawan dibandingkan dengan
perekrutan tanpa psikotes Suatu perusahaan menyerahkan tugas dalam perekrutan
calon karyawan kepada HRD. HRD merupakan departemen perusahaan yang bertanggung
jawab untuk mengolah sumber daya manusia perusahaan. HRD harus memastikan
perusahaan mendapat karyawan yang terbaik. Karena pihak HRD bertanggung jawab
menilai dan menerima karyawan di suatu perusahaan.Untuk mengatasi adanya
kesalahan dalam pemilihan dan penempatan calon karyawan, maka pihak HRD harus
menerapkan psikotes dalam perekrutan calon karyawan. Umumnya psikotes ini hanya
dilakukan oleh perusahaan besar dan
sudah berkembang pesat. Perusahaan yang tidak begitu besar biasanya
enggan untuk melakukan psikotes kepada calon karyawan. Karena perusahaan harus
mengeluarkan dana untuk mengadakan psikotes. Padahal psikotes memberikan
manfaat penting baik untuk perusahaan maupun calon karyawan. Manfaat psikotes
bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui karakteristik kepribadian calon
karyawan, mengetahui kelebihan, dan kekurangan calon karyawan. Hal ini
memudahkan perusahaan untuk melakukan pemilihan dan penempatan calon karyawan
pada suatu bidang pekerjaan yang terdapat di perusahaan. Manfaat psikotes bagi
calon karyawan yaitu untuk memahami karakteristik kepribadian, mengetahui
potensi dan kelemahan yang dimiliki. Hal ini dapat mendorong calon karyawan
untuk melakukan pembenahan diri serta memiliki peluang untuk memaksimalkan
potensi yang dimiliki.
III. KESIMPULAN
Perusahaan
besar dan perusahaan kecil harus melakukan psikotes dalam perekrutan calon
karyawan. Psikotes ini dapat membantu perusahaan untuk mengatasi kesalahan
dalam pemilihan dan penempatan calon karyawa pada bidang pekerjaan yang
terdapat diperusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar